Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Agresif Susah Naik Jabatan

Kompas.com - 20/01/2011, 14:01 WIB

KOMPAS.com Perempuan yang ingin dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi sebaiknya tidak mencontoh sikap agresif yang ditunjukkan kaum pria. Jika mengubah sikap menjadi lebih santun, jabatan justru akan datang sendiri.

Penemuan yang diterbitkan di jurnal British Psychological Society ini mungkin akan mencemaskan kaum feminis. Peneliti mengaitkan penemuan ini dengan riset terakhir yang menunjukkan bahwa perempuan yang penuh percaya diri, asertif, dan karakteristik agresif lain bisa dikalahkan oleh perempuan yang lebih lembut dan sabar. Agresivitas memang dianggap sebagai karakter yang baik pada pria. Namun, perempuan akan dianggap tidak cukup feminin dan sulit disukai jika memiliki sikap seperti ini.

Studi yang dilakukan George Mason University in Virginia ini mewawancarai 80 pria dan wanita muda mengenai kepribadian mereka saat mereka menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar master di bidang administrasi bisnis. Delapan tahun kemudian, para peneliti kembali menghubungi mereka untuk mengetahui bagaimana progres karier mereka. Terlihat bahwa perempuan yang melakukan pendekatan agresif ternyata lebih sedikit dipromosikan ketimbang perempuan yang feminin.

Perempuan bossy yang berusaha tidak tampil intimidatif dan melakukan introspeksi dalam perilakunya juga lebih mampu mencapai keinginannya daripada mereka yang ngotot mempertahankan sikapnya. Beberapa dari mereka sudah dipromosikan lima kali, sedangkan yang lain hanya sekali atau dua kali.

Dr Olivia O’Neill yang turut menangani penelitian ini menyarankan perempuan asertif untuk memilih dan menentukan kapan harus menunjukkan sikapnya itu. "Jika mereka berperilaku dengan cara pria secara stereotip, mereka bisa mengacaukan peluang untuk dipromosikan meskipun karakter ini juga umum didapati pada manajer yang sukses," kata Olivia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

Whats New
Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com